Pacarku yang Ganteng

Sebelumnya perkenalkan namaku Lily, umurku 21 tahun, dan bekerja di sebuah perusahaan penerbangan asing di Bali. Aku sadar wajahku ini sangat cantik, terbukti sejak SMP hingga sekarang banyak sekali cowok-cowok yang naksir dan berusaha mendekati aku namun tidak ada yang serius, dan aku cuek saja, kalau memang mereka serius mau kenalan sama aku, mungkin aku akan berpikiran lain. Didukung dengan kulitku yang putih bersih, tubuh yang langsing, rambut yang terurai panjang berwarna kemerahan... waahh.. lengkap sekali fisikku ini.

Pengalamanku 03, Cintaku yang Kembali

Entah berapa lama kami tertidur saat itu, aku tidak tahu, namun saat Yani terbangun dari tidurnya, aku juga ikut bangun. Aku melihat jam dinding menunjukkan pukul 12.45. Melihatku terbangun Yani mengecup keningku dengan penuh rasa kasih yang dalam, dan akupun membalas kecupan di keningnya. Lalu Yani berusaha untuk turun dari atas tubuhku. "Ooppss", desahnya begitu turun dari atas tubuhku, hal ini disebabkan karena selama kami tertidur penisku masih menancap di dalam vaginanya. Kemudian sambil memeluk diriku Yani merebahkan tubuh telanjangnya di sebelahku.

Pengalamanku 02, Indahnya Pertemuan

Setelah memberikan alamat kontrakannya Yani kemudian turun di Stasiun Jatinegara, dan aku terus melanjutkan perjalananku sampai di stasiun gambir. Aku terus membayangkan apa yang barusan kami lakukan di WC kereta. Aku terbayang akan keindahan tubuh Yani yang diperlihatkannya padaku barusan. Setelah kereta memasuki stasiun Gambir lamunanku buyar, dan aku mengambil tasku lalu kemudian mencari penginapan. Namun niatku untuk mencari penginapan kubatalkan, kemudian aku membeli tiket kereta Pakuan bisnis tujuan Bekasi. Dan tanpa menunggu lama kereta tiba, aku langsung naik kereta tersebut. Setibanya di stasiun Bekasi aku mencari alamat yang dia berikan kepadaku, 30 menit kemudian aku sampai di Tambun dimana dia mengontrak. Aku naik ojek menuju ke alamatnya. Dia terkejut saat dia melihatku sampai di depan rumahnya, karena dia tidak menyangka aku akan datang secepat itu.

Pengalamanku 01, Pertemuan Tak Terduga

Cerita ini diawali di atas Kereta Api Senja Utama II tujuan Yogya-Jakarta saat di Stasiun Purwokerto, di mana kereta berhenti sebentar aku turun untuk membeli rokok. Namun karena terlalu lama aku turun keluar, aku hampir ketinggalan kereta, begitu kereta mulai berjalan perlahan aku naik lewat gerbong paling belakang.

Saat aku berjalan menuju ke tempat dudukku, aku melihat seorang gadis yang rasanya pernah kukenal, namun aku ragu untuk menegurnya karena aku hanya melihat dari belakang. Namun saat lewat di sampingnya aku memberanikan diri untuk menatap wajahnya, dan kebetulan dia juga melihatku. Begitu aku yakin kalau dia adalah kekasihku yang hilang 5 tahun yang lalu, karena setelah lulus SMA kami berpisah, aku kuliah di Yogya dan dia mencari kerja di Jakarta, tanpa ada alamat yang jelas. Maka aku memberanikan diri untuk menyapanya.
"Yan!" tegurku, namun dia sepertinya tidak mengenali diriku karena brewok di wajahku dan rambutku yang panjang sebahu. Lalu kembali aku menyapanya,
"Yan! masa kamu tidak kenal sama aku?", tanyaku padanya.
Diapun balik bertanya kepadaku, "Mas siapa ya?", tanya dia.
"Aku Riady", jawabku, kulihat dia tersentak kaget begitu mendengar namaku. Tampak di wajahnya, air matanya menetes jatuh, aku tidak tahu dia sedih atau gembira saat itu.

Pegawai Pamanku

Pertama aku datang ke kantor pamanku, aku langsung bertanya-tanya siapakah perempuan ini. Setelah beberapa saat kutahu bahwa namanya Lisa. Penampilannya biasa saja kecuali tubuhnya yang seksi dan montok. Ternyata dia pegawai baru dibidang administrasi. Kelihatan dari matanya sih agak nakal juga nih. Esok harinya saat aku telepon ke kantornya untuk suatu keperluan, ternyata dia yang menjawab. Setelah berbasa basi, kita sepakat untuk ketemu lebih lanjut. Tapi tidak mau aku jemput di kantor, takut ada gosip nantinya. Aku jemput di kostnya. Kita nonton dan makan layaknya orang yang sudah lama kenal. Ternyata dia sudah banyak informasi tentang aku. Lisa ini orangnya agak sedikit agresif dan mesra, terbukti pertama kali jalan saja aku sudah dapat mencium dia.

Musibah yang Nikmat

Aku telah bekerja selama hampir 6 tahun di bagian akuntansi dan juga masih menempuh kuliah semester 4 di sebuat PTS ternama di Surabaya. Aku selalu mengendarai motor bututku ke mana aku pergi, baik itu ke kantor maupun aku ke kampus.

pada suatu hari, waktu itu jumat pagi aku akan berangkat senam di kantor, aku mengendarai motorku dengan agak tergesa-gesa, maklum sudah agak terlambat. Sesampainya di jalan Ahmad Yani aku terperanjat hebat karena ada mobil Timor memotong di depanku, tanpa dapat aku kuasai akhirnya akupun menabraknya dan terjatuh dengan luka yang lumayan parah, kemudian aku pingsan. Aku sadar saat aku sudah di rumah sakit AL di dekat kawasan itu, aku membuka mataku pelan-pelan dan seorang gadis cantik sudah tersenyum kepadaku.
"Mas, maafkan saya", dia mengucapkan kata dengan penuh pesona.
"Nggak pa-pa..", kataku lirih.
"Nama saya Rifa", kata gadis itu.
"Saya Dimas", jawabku singkat.

Semalam di Anyer

Minggu yang lalu, berdua dengan teman baikku, Farid, kita ber-week end di Anyer. Kita tinggal di sebuah hotel di tepi pantai. Ketika kita berdua datang, tak banyak pengunjung yang ada, hanya dua orang turis bule.

Sabtu pagi itu, aku berniat jogging di pantai dan ketika aku berada di lobby, aku berpapasan dengan empat orang gadis yang hendak pergi berenang. Dalam hati, aku berkata akhirnya ada pemandangan bagus juga untuk week-end ini.